Perspektif Berlawanan: Perbandingan Metode antara Scalping dan Swing Trading

Mengenal Dualitas: Perbandingan Metode antara Scalping dan Swing Trading

Scalping dan Swing Trading adalah 2 metode trading yang berbanding terbalik, baik itu berasal dari saat sampai teknik tradingnya. Apa saja perbedaannya? All About Forex akan mengulas semuanya. Semoga mampu membantu Anda.

Definisi dan Waktu
Scalping dan swing trading adalah dua gaya perdagangan yang berlainan di dalam hal tujuan, waktu, dan pendekatan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:
1. Scalping:
- Definisi: Scalping adalah type perdagangan di mana seorang trader membuka dan menutup posisi trading didalam kala singkat, umumnya cuma lebih dari satu detik sampai beberapa menit. Tujuannya adalah untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga kecil dalam jangka sementara yang terlampau pendek.
- Waktu: Scalping terjadi di dalam jangka waktu yang benar-benar singkat, seringkali didalam hitungan detik atau menit. Trader scalping akan masuk dan keluar dari posisi trading bersama cepat, mencoba untuk menangkap pergerakan harga yang kecil dan cepat.
- Pendekatan: Trader scalping condong gunakan grafik jangka saat yang benar-benar pendek, seperti grafik satu atau lima menit. Mereka tergantung pada analisis teknikal yang cepat dan memakai strategi yang mengandalkan pergerakan harga yang cepat dan volatilitas pasar yang tinggi.
2. Swing Trading:
- Definisi: Swing trading adalah type perdagangan di mana seorang trader memegang posisi trading sepanjang lebih dari satu hari hingga sebagian minggu untuk menangkap gerakan harga yang lebih besar dalam tren pasar.
- Waktu: Swing trading berlangsung dalam jangka pas yang lebih panjang daripada scalping. Trader swing akan memegang posisi trading selama beberapa hari sampai sebagian minggu, membiarkan pergerakan harga berkembang sejalan waktu.
- Pendekatan: Swing trader gunakan asumsi teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tren jangka menengah yang kuat. Mereka biasanya memakai grafik harian atau mingguan dan mencari kesempatan trading yang ikuti tren utama pasar.
Perbedaan utama antara scalping dan swing trading terdapat pada jangka selagi perdagangan, di mana scalping berlangsung di dalam selagi yang sangat singkat waktu swing trading memegang posisi untuk jangka kala yang lebih lama. Pendekatan kesimpulan dan trik juga berlainan cocok bersama dengan obyek dan jangka waktu perdagangan masing-masing.

Tujuan dan Pendekatan
Tujuan dan pendekatan dari scalping dan swing trading terlalu berlainan sebab keduanya berfokus pada rentang pas yang berlainan dan punyai sasaran yang berlainan pula:
1. Tujuan dan Pendekatan Scalping:
- Tujuan: Tujuan utama scalping adalah untuk mengambil keuntungan berasal dari pergerakan harga kecil di dalam jangka pas yang terlampau singkat, seringkali cuma sebagian detik atau menit. Scalper berupaya untuk masuk dan muncul dari posisi trading bersama cepat, mencoba menangkap pergerakan harga yang kecil dan cepat untuk mendapatkan keuntungan.
- Pendekatan: Pendekatan scalping amat berfokus pada analisis teknikal yang cepat dan akurat. Scalper menggunakan grafik bersama dengan kerangka kala yang sangat pendek, seperti grafik satu atau lima menit, dan melacak kesempatan trading yang cocok dengan trick mereka. Mereka menggunakan indikator tekhnis dan pola harga untuk masuk dan muncul berasal dari posisi bersama dengan cepat.
2. Tujuan dan Pendekatan Swing Trading:
- Tujuan: Tujuan swing trading adalah untuk menangkap gerakan harga yang lebih besar dalam tren pasar yang lebih besar. Swing trader biasanya memegang posisi trading selama lebih dari satu hari sampai lebih dari satu minggu untuk menangkap bagian besar dari pergerakan harga.
- Pendekatan: Pendekatan swing trading lebih berfokus terhadap pemikiran teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tren jangka menengah yang kuat. Swing trader gunakan grafik bersama dengan kerangka saat yang lebih panjang, seperti grafik harian atau mingguan, dan mencari peluang trading yang cocok dengan tren pasar yang tengah berkembang. Mereka biasanya memakai kombinasi kesimpulan teknikal dan fundamental untuk menyebabkan ketentuan trading.
Dengan demikian, scalping berfokus terhadap pergerakan harga yang cepat dan keuntungan didalam jangka selagi yang benar-benar singkat, waktu swing trading berfokus terhadap menangkap gerakan harga yang lebih besar didalam jangka pas yang lebih lama dan ikuti tren pasar yang lebih besar.

Waktu Perdagangan
Waktu perdagangan untuk scalping dan swing trading berbeda karena keduanya menggunakan rentang pas yang berlainan untuk masuk dan muncul dari posisi trading:
1. Waktu Perdagangan Scalping:
- Singkat: Scalping berlangsung didalam rentang sementara yang sangat singkat, seringkali cuma lebih dari satu detik sampai beberapa menit.
- Aktif sepanjang hari: Scalper dapat berdagang kapan saja selama jam perdagangan aktif, khususnya sementara ada volatilitas tinggi di pasar.
- Frekuensi Tinggi: Karena jangka waktu perdagangannya benar-benar pendek, scalper kebanyakan laksanakan banyak perdagangan didalam satu sesi perdagangan.
2. Waktu Perdagangan Swing Trading:
- Lebih Panjang: Swing trading manfaatkan jangka saat yang lebih panjang, dengan posisi trading yang umumnya dipegang selama sebagian hari hingga sebagian minggu.
- Analisis Akhir Pekan: Karena swing trading lebih berkonsentrasi terhadap tren jangka menengah, para swing trader sering laksanakan asumsi pasar lebih mendalam pada akhir pekan untuk buat persiapan posisi trading mereka untuk minggu berikutnya.
- Tidak Aktif Sepanjang Hari: Swing trader tidak kudu duduk di depan computer sepanjang kala layaknya scalper. Mereka condong memonitor pasar secara tertib untuk menangkap peluang trading yang sesuai bersama dengan langkah mereka.
Dengan demikian, sementara perdagangan untuk scalping condong lebih sering dan lebih fleksibel sepanjang hari, saat swing trading butuh pemantauan yang lebih terfokus pada pas khusus dan memungkinkan trader untuk miliki pekerjaan lain di luar trading.

Frekuensi Perdagangan
Frekuensi perdagangan berasal dari scalping dan swing trading tidak sama secara penting dikarenakan keduanya punyai pendekatan yang berbeda pada pasar:
1. Frekuensi Perdagangan Scalping:
- Tinggi: Scalping melibatkan sejumlah besar perdagangan didalam kala singkat.
- Banyak Perdagangan dalam Sehari: Seorang scalper mampu jalankan puluhan hingga ratusan perdagangan didalam satu hari perdagangan.
- Masuk dan Keluar Cepat: Scalper masuk dan muncul dari posisi mereka di dalam hitungan detik sampai beberapa menit.
- Pendekatan Algoritma: Banyak scalper mengfungsikan algoritma perdagangan otomatis untuk mengeksekusi perdagangan dalam kuantitas besar dalam selagi singkat.
2. Frekuensi Perdagangan Swing Trading:
- Rendah: Swing trading melibatkan kuantitas perdagangan yang jauh lebih sedikit dibandingkan bersama scalping.
- Beberapa Perdagangan dalam Sebulan: Seorang swing trader biasanya cuma lakukan lebih dari satu perdagangan didalam satu bulan.
- Posisi Lebih Lama: Posisi swing trading kebanyakan dipegang sepanjang sebagian hari hingga beberapa minggu.
- Analisis yang Lebih Mendalam: Karena frekuensi perdagangannya lebih rendah, swing trader punya lebih banyak waktu untuk laksanakan analisis yang mendalam sebelum akan menyita keputusan trading.
Dengan demikian, scalping punya frekuensi perdagangan yang jauh lebih tinggi bersama dengan posisi yang singkat dan cepat, saat swing trading miliki frekuensi yang lebih rendah bersama posisi yang dipegang lebih lama dan pemikiran yang lebih mendalam.

Instrumen yang Diperdagangkan
Instrumen yang diperdagangkan dalam scalping dan swing trading dapat sama atau berbeda, bergantung pada preferensi trader dan keadaan pasar. Namun, umumnya, instrumen yang paling sering diperdagangkan di dalam ke dua jenis trading ini adalah:
1. Forex (Mata Uang Asing):
- Scalping: Pasangan mata uang mayor layaknya EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan lainnya kerap diperdagangkan dalam scalping forex sebab likuiditas yang tinggi dan spread yang rendah.
- Swing Trading: Pasangan mata duit mayor terhitung sering diperdagangkan dalam swing trading forex. Trader swing condong mencari peluang trading jangka menengah sampai panjang bersama dengan pakai analisis tehnis dan fundamental.
2. Saham:
- Scalping: Saham-saham dengan likuiditas tinggi dan volatilitas yang besar kerap diperdagangkan didalam scalping saham. Trader scalping saham kerap fokus terhadap saham-saham blue chip atau saham-saham yang berada dalam pergerakan cepat.
- Swing Trading: Saham-saham berasal dari bermacam sektor dan kapitalisasi pasar bisa diperdagangkan di dalam swing trading saham. Trader swing condong melacak saham-saham bersama potensi pertumbuhan jangka panjang atau saham-saham yang sedang didalam tren.
3. Komoditas:
- Scalping: Komoditas dengan likuiditas tinggi layaknya minyak mentah (WTI), emas, dan perak sering diperdagangkan didalam scalping komoditas.
- Swing Trading: Komoditas seperti minyak mentah, emas, dan tembaga terhitung kerap diperdagangkan didalam swing trading komoditas. Trader swing sanggup mencari peluang trading berdasarkan analisis teknis dan fundamental didalam jangka waktu yang lebih panjang.
4. Indeks Saham:
- Scalping: Indeks saham layaknya S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq sering diperdagangkan didalam scalping indeks saham, terutama gara-gara volatilitas intraday yang tinggi.
- Swing Trading: Indeks saham juga dapat diperdagangkan di dalam swing trading untuk menangkap tren jangka menengah sampai panjang.
Sebagian besar instrumen yang diperdagangkan didalam scalping terhitung sanggup digunakan dalam swing trading, namun pendekatan dan strategi tradingnya barangkali berbeda. Penting bagi seorang trader untuk pilih instrumen yang sesuai bersama gaya trading dan siasat mereka.

Analisis dan Pendeketan
Analisis dan pendekatan yang digunakan di dalam scalping dan swing trading berlainan dikarenakan ke dua model trading ini mempunyai obyek dan karakteristik yang tidak sama pula.
### 1. Analisis dan Pendekatan di dalam Scalping:
- Tujuan: Mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil di dalam kala singkat.
- Pendekatan Analisis:
- Analisis Teknikal: Penggunaan grafik harga dan indikator teknikal untuk mengidentifikasi pola dan momentum harga yang cepat.
- Analisis Order Flow: Memantau kesibukan pembelian dan penjualan untuk mendeteksi tren jangka pendek.
- Pendekatan Perdagangan:
- Eksekusi Cepat: Trader scalping memasuki dan nampak berasal dari posisi dalam hitungan detik atau menit.
- Pengelolaan Risiko yang Ketat: Stop loss yang ketat dan manajemen risiko yang detail untuk menjaga modal berasal dari kerugian besar.
- Pendekatan Sistematis: Trader scalping kerap mengandalkan trick yang udah diuji dan dilaksanakan secara sistematis.
### 2. Analisis dan Pendekatan di dalam Swing Trading:
- Tujuan: Menangkap pergerakan harga jangka menengah sampai panjang untuk mendapatkan keuntungan maksimal berasal dari tren pasar.
- Pendekatan Analisis:
- Analisis Teknikal: Mengidentifikasi tren jangka menengah dan pola harga gunakan grafik harian atau mingguan.
- Analisis Fundamental: Memperhatikan faktor-faktor fundamental seperti situasi ekonomi, berita pasar, dan kebijakan moneter untuk mengidentifikasi potensi tren jangka menengah.
- Pendekatan Perdagangan:
- Pemantauan Jangka Waktu Lebih Lama: Trader swing kerap memakai grafik harian atau mingguan untuk membawa dampak keputusan perdagangan.
- Pengelolaan Risiko yang Fleksibel: Stop loss yang lebih longgar untuk mengakomodasi fluktuasi harga yang lebih besar didalam jangka sementara yang lebih panjang.
- Pendekatan Diskresioner: Trader swing mampu mengkombinasikan pemikiran teknikal dan fundamental dengan kebijaksanaan teristimewa mereka untuk menyebabkan keputusan perdagangan.
### Perbandingan:
- Scalping:
- Waktu perdagangan: Biasanya didalam hitungan detik atau menit.
- Jumlah perdagangan: Bisa capai puluhan hingga ratusan perdagangan dalam sehari.
- Risiko: Lebih tinggi dikarenakan frekuensi perdagangan yang tinggi dan pergerakan harga yang cepat.
- Swing Trading:
- Waktu perdagangan: Biasanya berlangsung berasal dari lebih dari satu hari hingga lebih dari satu minggu.
- Jumlah perdagangan: Lebih sedikit dibandingkan scalping, umumnya beberapa perdagangan didalam sebulan.
- Risiko: Lebih rendah gara-gara pemantauan posisi yang lebih sedikit dan pergerakan harga yang lebih lambat.

Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah faktor yang sangat penting dalam scalping dan swing trading, meskipun pendekatan untuk mengelolanya bisa sedikit berlainan sebab perbedaan di dalam karakteristik perdagangan keduanya.
### Manajemen Risiko dalam Scalping:
1. Stop Loss yang Ketat: Karena posisi dalam scalping umumnya hanya bertahan dalam waktu singkat, trader harus memastikan stop loss yang ketat untuk memelihara modal dari kerugian besar.
2. Rasio Risiko dan Imbalan yang Tinggi: Trader scalping cenderung mencari rasio risiko dan imbalan yang tinggi, di mana potensi keuntungan harus lebih besar dari potensi kerugian.
3. Pemantauan Aktif: Karena frekuensi perdagangan yang tinggi, trader scalping mesti memantau posisi mereka secara aktif dan siap untuk nampak dari perdagangan jika situasi pasar berubah.
### Manajemen Risiko dalam Swing Trading:
1. Stop Loss yang Fleksibel: Karena posisi dalam swing trading umumnya bertahan lebih lama, trader mampu memakai stop loss yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi fluktuasi harga yang lebih besar.
2. Pengelolaan Ukuran Posisi: Trader swing cenderung mempertimbangkan ukuran posisi mereka sehingga cocok bersama toleransi risiko dan volatilitas pasar.
3. Pemantauan Perdagangan Secara Teratur: Meskipun tidak seaktif scalping, trader swing masih harus memantau perdagangan mereka secara tertib untuk menyita tindakan kecuali diperlukan.
### Kesamaan di dalam Manajemen Risiko:
1. Pentingnya Stop Loss: Baik di dalam scalping maupun swing trading, penggunaan stop loss adalah elemen kunci dalam menjaga modal berasal dari kerugian besar.
2. Pemantauan dan Evaluasi: Kedua tipe trader perlu secara teratur memantau kinerja perdagangan mereka dan lakukan evaluasi untuk memastikan bahwa mereka selamanya cocok bersama konsep perdagangan dan manajemen risiko mereka.
### Perbedaan Utama:
- Frekuensi Perdagangan: Dalam scalping, trader kerap laksanakan perdagangan dalam saat singkat, sementara didalam swing trading, perdagangan dikerjakan dengan frekuensi yang lebih rendah.
- Stop Loss: Stop loss di dalam scalping lebih ketat dan lebih terfokus pada pergerakan harga jangka pendek, selagi dalam swing trading, stop loss lebih fleksibel untuk mengakomodasi fluktuasi harga yang lebih besar di dalam jangka pas yang lebih panjang.

Psikologi Trading
Psikologi trading terlalu merubah kinerja dan hasil trading, baik didalam scalping maupun swing trading. Berikut adalah sebagian faktor psikologis yang relevan untuk kedua model trading:
### Psikologi Trading didalam Scalping:
1. Tekanan Waktu: Scalping melibatkan pengambilan ketentuan cepat didalam saat singkat, yang dapat menaikkan tekanan psikologis pada trader untuk menyebabkan ketentuan yang pas didalam pas yang sangat terbatas.
2. Kedisiplinan: Trader scalping harus tekun dan senantiasa berpegang terhadap konsep perdagangan mereka, dikarenakan tiap-tiap kelambatan atau kesangsian dapat membuat kekeliruan yang mahal.
3. Stres Emosional: Karena frekuensi perdagangan yang tinggi dan volatilitas harga yang cepat, scalping bisa memicu stres emosional yang tinggi bagi trader, khususnya terkecuali mereka tidak sanggup mengendalikan emosi mereka.
### Psikologi Trading di dalam Swing Trading:
1. Sabar: Swing trading butuh tingkat kesabaran yang tinggi gara-gara trader perlu menanti setup perdagangan yang tepat dan bersabar menunggu posisi mereka berkembang dalam jangka waktu yang lebih panjang.
2. Manajemen Emosi: Swing trading mampu menguji kesabaran dan ketahanan mental trader waktu mereka menghadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan pada arah jangka panjang posisi mereka.
3. Kepercayaan pada Rencana: Trader swing perlu punya kepercayaan yang kuat terhadap konsep perdagangan mereka dan sanggup bertahan bersama dengan ketentuan mereka meskipun berlangsung pergerakan harga yang tidak diinginkan di dalam jangka pendek.
### Kesamaan di dalam Psikologi Trading:
1. Disiplin: Baik didalam scalping maupun swing trading, tekun adalah kunci untuk berhasil. Trader wajib selamanya berpegang pada rencana perdagangan mereka dan tidak terpengaruh untuk melakukan tindakan impulsif.
2. Manajemen Emosi: Pengendalian emosi adalah keterampilan perlu didalam kedua jenis trading. Trader kudu bisa mengendalikan ketakutan, keserakahan, dan kesangsian yang mampu pengaruhi pengambilan ketetapan mereka.
### Perbedaan Utama:
- Reaksi terhadap Volatilitas: Scalping mampu membawa dampak reaksi emosional yang lebih kuat terhadap volatilitas harga yang cepat, waktu swing trading condong butuh ketenangan dan kesabaran dalam hadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan.
- Fokus Waktu: Scalping menuntut fokus dan konsentrasi yang tinggi didalam waktu singkat, sementara swing trading butuh kesabaran dan ketenangan untuk menunggu hasil jangka panjang berasal dari posisi trading.

Ketahanan Terhadap Stress
Ketahanan terhadap stres adalah mutu yang terlalu penting bagi trader, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam scalping dan swing trading. Berikut adalah langkah pandang terhadap ketahanan pada stres dalam ke dua type trading:
### Ketahanan pada Stres didalam Scalping:
1. Penyesuaian Terhadap Tekanan: Scalping seringkali melibatkan pengambilan ketetapan cepat didalam saat yang singkat. Trader scalping perlu dapat menanggapi bersama dengan cepat terhadap perubahan pasar dan tekanan waktu yang tinggi.
2. Pengendalian Emosi: Ketahanan pada stres dalam scalping melibatkan kapabilitas untuk senantiasa tenang dan berpikir jernih di dalam suasana yang penuh tekanan. Trader perlu mampu mengendalikan emosi layaknya kegalauan dan keserakahan yang sanggup merubah pengambilan ketetapan mereka.
3. Manajemen Risiko yang Efektif: Memiliki konsep manajemen risiko yang baik bisa membantu trader mengurangi stres sebab mereka paham sama juga berapa banyak yang mereka bersedia hilangkan dalam tiap-tiap perdagangan.
### Ketahanan pada Stres dalam Swing Trading:
1. Ketahanan Terhadap Perubahan Pasar Jangka Pendek: Dalam swing trading, trader mesti bisa mencegah stres kala hadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan bersama dengan arah jangka panjang posisi mereka.
2. Ketahanan Terhadap Ketidakpastian: Pasar seringkali tidak dapat diprediksi bersama akurat di dalam jangka pendek. Trader swing wajib dapat tetap tenang dan bertahan pada konsep perdagangan mereka walaupun berlangsung ketidakpastian atau gejolak pasar.
3. Kesabaran: Salah satu faktor terpenting dari ketahanan terhadap stres didalam swing trading adalah kesabaran. Trader kudu mampu menunggu setup perdagangan yang tepat dan tidak terbawa emosi oleh pergerakan harga jangka pendek yang tidak relevan.
### Kesamaan didalam Ketahanan pada Stres:
- Kesadaran: Baik di dalam scalping maupun swing trading, kesadaran bakal emosi dan tekanan yang dialami penting untuk mengembangkan ketahanan terhadap stres.
- Manajemen Diri: Memiliki rencana manajemen diri yang baik, terhitung manajemen risiko yang efisien dan pengendalian emosi, adalah kunci untuk mengelola stres di dalam ke dua style trading.
### Perbedaan Utama:
- Reaksi Terhadap Perubahan Pasar: Scalping membutuhkan tanggapan yang cepat terhadap pergantian pasar yang mendadak, selagi swing trading butuh ketenangan dan kesabaran untuk hadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan.

Kelebihan dan Kekurangan
Terdapat berlebihan dan kekurangan di dalam ke dua style trading, baik scalping maupun swing trading. Berikut adalah deskripsi umumnya:
### Kelebihan Scalping:
1. Potensi Keuntungan Cepat: Scalping mampu menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat dikarenakan frekuensi perdagangan yang tinggi.
2. menjauhi Risiko Overnight: Karena posisi hanya diakses untuk selagi singkat, trader scalping tidak perlu khawatir mengenai risiko yang perihal bersama dengan perubahan harga semalam.
3. Meningkatkan Disiplin Trading: Scalping mengharuskan trader untuk berpikir cepat dan membawa dampak ketetapan di dalam pas singkat, yang sanggup menopang tingkatkan disiplin dan keterampilan trading.
### Kekurangan Scalping:
1. Biaya Transaksi Tinggi: Frekuensi perdagangan yang tinggi didalam scalping dapat membuat cost transaksi yang tinggi, terlebih jika spread atau komisi broker besar.
2. Stres Emosional: Tekanan untuk sebabkan keputusan cepat dan fluktuasi harga yang sering sanggup membawa dampak stres emosional dan kelelahan mental.
3. Kurangnya Peluang: Scalping perlu volatilitas pasar yang tinggi dan likuiditas yang baik, yang tidak tetap tersedia di seluruh keadaan pasar.
### Kelebihan Swing Trading:
1. Peluang Keuntungan Besar: Swing trading amat mungkin trader untuk menangkap pergerakan harga besar didalam jangka kala yang lebih panjang, yang dapat membuahkan keuntungan yang signifikan.
2. Manajemen Risiko yang Lebih Mudah: Dengan menahan posisi didalam jangka kala yang lebih lama, swing trading mampu amat mungkin manajemen risiko yang lebih baik gara-gara trader miliki lebih banyak waktu untuk memiliki rencana dan sesuaikan perdagangan mereka.
3. Waktu Luang: Karena tidak memerlukan pemantauan pasar yang konstan layaknya scalping, swing trading terlalu mungkin trader untuk mempunyai waktu luang yang lebih besar di luar kesibukan perdagangan.
### Kekurangan Swing Trading:
1. Kesabaran yang Diperlukan: Swing trading memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi karena trader kudu menanti setup perdagangan yang tepat dan menghambat posisi untuk jangka kala yang lebih lama.
2. Potensi Risiko Overnight: Dengan memegang posisi semalam, swing trader berisiko terkena pergerakan harga yang tidak terduga atau peristiwa pasar sepanjang jam perdagangan non-aktif.
3. Potensi Pengembalian yang Lebih Lambat: Meskipun swing trading mampu membuahkan keuntungan besar, potensi pengembalian barangkali perlu kala lebih lama untuk direalisasikan daripada dalam scalping.
Dapat diartikan bahwa kelebihan dan kekurangan berasal dari scalping dan swing trading bakal bergantung pada preferensi, gaya, dan tujuan trading individu. Scalping cocok untuk trader yang memiliki pengalaman bersama dengan toleransi risiko yang tinggi dan keterampilan pengambilan ketentuan yang cepat, saat swing trading lebih cocok untuk trader yang memiliki kesabaran yang baik dan lebih suka pendekatan yang lebih enjoy dan strategis.

Kesimpulan
Scalping dan swing trading adalah dua style perdagangan yang berbeda didalam perihal tujuan, waktu, dan pendekatan. Scalping melibatkan perdagangan dalam pas singkat, seringkali dalam hitungan detik atau menit, bersama obyek menyita keuntungan berasal dari pergerakan harga kecil. Pendekatan scalping didasarkan pada analisis teknikal yang cepat dan pemanfaatan grafik jangka waktu pendek. Di sisi lain, swing trading memegang posisi untuk jangka saat yang lebih lama, biasanya lebih dari satu hari sampai sebagian minggu, bersama dengan fokus pada menangkap gerakan harga yang lebih besar dalam tren pasar yang lebih besar. Pendekatan swing trading melibatkan kesimpulan teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tren jangka menengah yang kuat. Perbedaan utama pada keduanya adalah dalam selagi perdagangan, di mana scalping berjalan dalam selagi singkat sementara swing trading memegang posisi untuk jangka kala yang lebih lama. Selain itu, scalping punya frekuensi perdagangan yang lebih tinggi dengan posisi yang singkat dan cepat, namun swing trading punya frekuensi yang lebih rendah bersama dengan posisi yang dipegang lebih lama dan asumsi yang lebih mendalam.

Mungkin telah cukup penjelasan ini disampaikan. Terima kasih Anda udah membaca “Metode yang Berbanding Terbalik Antara Scalping dan Swing Trading”. Semoga bersama dengan membaca artikel ini mampu menolong Anda. Salam Profit, All About Forex.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *